Search This Blog

ANUGERAH YANG TIDAK DAPAT DITOLAK (Irresistible Grace)

Posted by David Budiono Labels:

I. APAKAH YANG DIMAKSUD ANUGERAH YANG TIDAK DAPAT DITOLAK
A. Anugerah
Anugerah adalah pemberian kepada orang yang tak layak menerima pemberian itu. Sebagai contoh, ada seorang mahasiswa yang lebih tertarik membuat masalah daripada belajar. Ia menggangu perkuliahan, memukul seorang mahasiswa, kemudian bersama kelompoknya membakar perpustakaan, memotong selang-selang pemadam kebakaran, melempari batu polisi-polisi yang bertugas, bahkan membunuh seorang polisi yang sedang bertugas. Pengacau dan pembunuh ini diadili di pengadilan dan dijatuhi hukuman mati. Di dalam penjara, ia terus menunjukkan sikap penuh dendam dan kebencian terhadap orang-orang yang mengusahakan kedamaian, ketertiban dan kebebasan, Tetapi kemudia pemerintah memberinya pengampunan penuh dan bahkan memberinya tunjangan biaya hidup seberas 10 juta rupiah tiap bulan untuk seumur hidup. Ini adalah anugerah: pemberian yang diberikan kepada orang yang tak layak untuk menerimanya.
Hal yang sama sebenarnya terjadi pada kita. Allah menciptakan manusia dalam kebaikan, tetapi kita dengan kehendak kita sendiri memberontak terhadap Allah. Kita layak menerima api neraka yang kekal. Tetapi Allah mengasihi orang-orang pilihanNya, mengutus Yesus untuk mati bagi mereka dan kemudian mengaruniakan Roh Kudus yang menyebabkan mereka menerima pengorbanan yang telah Kristus lakukan bagi mereka. Ia menetapkan anak-anak gampang (tidah sah) itu (Ibrani 12:8) menjadi anak-anakNya dan untuk mewarisi kekayaan yang tak terselidiki. Ini adalah Anugerah. Dan anugerah ini disediakan bagi siapa saja yang mau menerimanya, Bila seseorang mau menerimanya, yang perlu ia lakukan hanya percaya kepada Kristus dan menerima anugerah ini. Ia hanya perlu meminta Kristus untuk menyelamatkan dari dosa-dosanya.

B. Tidak dapat ditolak
Yang dimaksudkan tidak dapat ditolak ialah bila Allah telah memilih orang-orang untuk diselamatkan dan bila Ia memberikan Roh Kudus untuk mengubah mereka dari orang-orang yang penuh kebencian menjadi orang-orang yang penuh kasih, maka tak ada seorangpun yang dapat menahanNya.
Tidak dapat ditolak di sini bisa berarti tidak pernah gagal atau pasti atau efektif. Allah memberikan Roh Kudus untuk bekerja di dalam hidup seseorang agar ia secara pasti diubah dari jahat menjadi baik. Ini berarti bahwa Roh Kudus pasti membuat setiap orang, yang telah dipilih Allah sejak kekekalan dan yang baginya Kristus mati, menjadi percaya kepada Yesus.
Namun Allah selalu melakukannya bagi manusia dengan cara yang disukai manusia. Manusia selalu bebas, ia melakukan apa yang ingin dia lakukan. Ini tidak berarti bahwa manusia mempunyai kehendak bebas – yaitu kemampuan yang sama baiknya untuk memilih yang baik dan yang buruk. Manusia tidak pernah dapat memilih yang baik, Allah dan Kristus karena manusia diperbudak oleh Iblis dan keinginannya sendiri yang penuh dosa. Manusia tidak memiliki kebebasan yang sebenarnya. Menurut naturnya, manusia menyukai dosa dan hal-hal yang hanya akan membawanya kepada kesengsaraan dan hukuman kekal. Dalam anugerah yang tidak dapat ditolak, Allah melahirbarukan orang itu, mengubah naturnya dan secara radikal mengubah karakternya sehingga orang tersebut sungguh menyesali dosa-dosanya dan mengasihi Allah. Dengan hati yang telah diubahkan, ia kini sangat membenci ha-hal yang dulu dilakukannya. Kini Kristus yang terindah baginya dan kekristenan menjadi menarik baginya. Ia secara bebas dan penuh semangat mencari Allah.

C. Pandangan-pandangan yang keliru
Sejumlah orang Kristen yang sungguh-sungguh beriman berpendapat bahwa manusia mempunyai kebaikan sampai tingkat tertentu, mempunyai kemampuan untuk percaya kepada Kristus. Allah memberikan iman kepada manusia bukan dengan cara yang tidak dapat ditolak. Kata kuncinya adalah “kerja sama”. Allah mengerjakan apa yang menjadi bagian Allah dan manusia mengerjakan apa yang menjadi bagian manusia. Keduanya bekerja bersama.
Menurut pandangan ini, ada satu bagian dari kehidupan manusia di mana Allah tidak akan pernah campur tangan di dalamnya, yaitu kehendak manusia. Allah tak akan pernah membuat manusia menjadi percaya, hanya manusia yang dapat melakukannya. Baik Allah maupun orang lain tidak dapat mengubah kita bila kita tidak mau berubah. Pertama-tama seseorang harus bertobat dan percaya, dan setelah itu barulah Allah melahirkannya kembali.
Menurut pandangan ini, Allah datang dengan pemberitaan Firman, mengaruniakan Kristus dan menawarkan keselamatan. Manusialah yang menjadi faktor penentu, Bila ia tidak menerima Kristus, maka Allah tidak dapat berbuat apa-apa mengenai hal itu. Penyebab seseorang menerima Injil dan yang lain menolaknya adalah karena keputusan orang tersebut. Iman adalah hadiah manusia kepada Allah.
Pandangan yang Alkitabiah bersumber kepada Allah bukan pada manusianya. Bila Roh Kudus bekerja secara tidak dapat ditolak, akan melahirkan kembali manusia sehingga ia mengerti dengan jelas bahwa ia adalah orang berdosa dan memerlukan Allah dan karena itu dia mau percaya dan mau diselamatkan. Tetapi bila Roh Kudus tidak bekerja untuk menyelamatkan orang itu, ia tidak mungkin menjadi percaya karena orang itu telah mati secara rohani, meskipun ia telah berulang kali mendengar pemberitaan Firman atau membacanya sendiri di dalam Alkitab. Jelaslah bahwa yang membuat keputusan di sini adalah Allah, dan iman adalah pemberian Allah kepada manusia.

II. DASAR ALKITAB
A. Kerusakan Total
Semua ilustrasi Alkitab mengenai kelahiran baru, yang mempresuposisikan ketidakmampuan total atau kerusakan total manusia memnunjukan bahwa seseorang tidak dapat menolak tujuan Allah dalam pemilihan.

1. Kebangkitan
Alkitab menyatakan bahwa manusia telah mati di dalam dosa-dosanya. Seseorang yang mati tidak dapat menolak kuasa yang membangkitkan kembali dari Allah. Pada Hari Penghakiman, setiap orang akan dibangkitkan dari kematian. Allah akan membangkitkan setiap orang mati – baik dan jahat, yang percaya dan yang tidak percaya. Mereka tidak dapat menolak untuk dibangkitkan, seperti halnya Allah tidak dapat membatalkan janjiNya untuk membangkitkan semua orang.
Ketika Lazarus berada di dalam kubur dan Kristus memberikan kehidupan kepadanya, ia tidak dapat tetap mati; ia harus keluar dari kubur. Kristus tidak dapat gagal dalam kehendakNya untuk memberi kehidupan kepada Lazarus.
Demikian juga, ketika Allah membangkitkan seseorang dari kematian rohani, orang yang mati secara rohani itu tidak mungkin menolak kebangkitan tersebut. Ia pasti hidup. Ia tidak dapat berbuat apapun mengenai hal itu.

2. Kelahiran baru
Ilustrasi kedua mengenai karya Allah dalam hati manusia ialah kelahiran. Jelaslah merupakan suatu hal yang bodoh untuk mengatakan bahwa seorang bayi tidak mau dilahirkan. Manusia tidak dapat memilih dalam hal dilahirkan. Hal itu berada di luar kuasanya. Seseorang yang masih belum ada (belum mempunyai eksistensi) tidak dapat menolak untuk dikandung serta dilahirkan.
Begitu juga, merupakan hal yang menggelikan bila kita mengatakan bahwa ada orang yang menolak untuk dilahirkan kembali secara rohani. “Angin bertiup ke mana ia mau… Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh” (Yohanes 3:8).

3. Ciptaan baru
Ilustrasi lain dari kelahiran kembali ialah penciptaan (2 Korintus 5:17; Galatia 6:15; Efesus 2:10). Tidak ada ciptaan yang menolak untuk diciptakan. Sebelum penciptaan tidak ada eksistensi lain kecuali Allah. Ketika Allah memutuskan untuk menciptakan alam semesta ini, tidak ada sesuatupun yang dapat berkata kepadaNya “Saya tidak mau diciptakan”, karena tidak ada apapun yang dapat mengucapkan satu patah katapun. Semuanya diciptakan seturut keputusan Allah.
Begitu juda dalam penciptaan secara rohani, tak seorangpun dapat melawan Allah. Secara rohani Allah menciptakan orang-orang menjadi ciptaan baru seturut kehendakNya. Dan tak ada yang dapat menolakNya.

4. Buatan
Paulus menulis bahwa kita adalah “buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukanpekerjaan baik” (Efesus 2:10). Setiap ilustrasi Alkitab mengenai kelahiran kembali bukan saja mengajarkan tentang kerusakan total manusia dan ketidakmampuan manusia untuk melakukan yang baik, tetapi juga ketidakmampuan manusia untuk meolak karya Roh Kudus.
Paulus mengatakan: “Betapa hebat kuasaNya bagi kita yang percaya” (Efesus 1:19). “Kuasa yang ada di dalam kita ini”, demikian dilanjutkan oleh surat Ibrani, “adalah kuada yang digunakanNya ketika Ia membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kananNya di sorga”. Ayat-ayat ini meneguhkan karya yang penuh kuasa yang dikerjakan oleh Allah di dalam kita.

B. Pemilihan tanpa syarat
Kepastian dari pemilihan Allah berarti bahwa Roh Kudus bekerja secara pasti dan bahwa Roh Kudus menggenapkan apa yang sudah menjadi penetapan Allah sejak semula. Tanpa anugerah yang tidak dapat ditolak dari Allah, maka tidak akan ada penetapan sejak semula maupun pemilihan.

1. Yohanes 6:37, 44
“Semua yang diberikan bapa kepadaKu akan datang kepadaKu dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang…. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.” Bapa akan menarik merekan dan Yesus akan membangkitkan mereka pad akhir zaman. Orang-orang yang diberikan Bapa kepada Yesus juga tidak dapat menolak Bapa yang menarik merekan. Setiap orang yang telah diberikan oleh Bapa yang mahakuasa kepada Yesus akan datang kepada Yesus. Ini merupakan kepastian, bukan suatu ketidakpastian. Ini sepasti perkataan Yesus.

2. Yohanes 10:16
“Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengar suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan sengan satu gembala”. Yesus akan menyelamatkan semua domba-dombaNya tanpa gagal. Beberapa dombanya ada di dalam kandang dan yang lain tidak. Ia melakukannya dengan memberikan Roh Kudus untuk bekerja di dalam hidup domba-domba itu dan menarik mereka tanpa dapat ditolak untuk masuk ke dalam kelompok domba yang digembalakanNya, sehingga semuanya menjadi satu kawanan domba dengan satu gembala.

3. Roma 8:29-30
“Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakanNya.”
Paulus dengan jelas menyatakan bahwa ada rangkaian peristiwa yang tidak dapat diubah, yang dimulai dengan kasih yang kekal dari Allah kepada kaum pilihan. Rencana Allah tidak pernah gagal. Finalitas dan kepastian ini hanya dapat terpenuhi bila Allah berkarya secara tidak dapat ditolak di dalam hidup orang-orang yang dikasihiNya terlebih dahulu. Orang-orang yang telah dikasihi terlebih dahulu oleh Allah, ditetapkan terlebih dahulu olehNya. Lalu dipanggilNya supaya mereka menjadi percaya, selanjutnya mereka dibenarkanNya (dinyatakan sebagai orang yang benar) dan dipermuliakanNya.

C. Penebusan terbatas
Alkitab mengajarkan bahwa sejak kekekalan, Allah telah mengasihi orang-orang tertentu, dan karena itu, Ia mengutus AnakNya untuk mati bagi mereka. Sebagaimana yang telah kita ketahui, Yesus telah mati bagi mereka secara aktual. Ia tidak hanya secara pura-pura menghapus dosa-dosa mereka. Ia tidak hanya secara teori turun ke alam maut bagi mereka, Ia secara aktual menganggung dosa-dosa mereka dan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Yesus sungguh menyelamatkan dan menggantikan mereka.
Bila Kristus secara aktual telah membebaskan mereka dari dosa, dan bila keselamatan diperoleh hanya dengan iman, maka Allah perlu mengaruniakan Roh Kudus ke dalam hidup mereka supaya merekan dapat menerima keselamatan yang telah dikerjakan di atas salib bagi mereka. Roh Kudus harus bekerja dengan cara yang tidak dapat ditolah. Penerimaan akan kristus tidak dapat diserahkan secara sebagian pada manusia, karena bila demikin, maka semua orang akan menolak Kristus dan penebusan yang dilakukan oleh Kristus akan sia-sia. Di sini kita melihat bahwa penebusan terbatas menunjuk kepada karya Roh Kudus yang tidak dapat ditolak.

Mari kita bersyukur kepada Allah untuk anugerahNya yang tidak dapat ditolak. Tanpa anugerah ini, tak seorangpun dapat diselamatkan.
Ada saat-saat di mana Allah mengijinkan manusia mengalami kesusahan seperti kemiskinan, penghinaan, penyakit, atau kesepian. Bila seseroang berada dalam kesusahan, wajar bila ia meminta pertolongan kepada orang lain, dan wajar bila kiata menganggap bahwa manusia yang dalam kesusahan akan datang kepada Allah. Tetapi manusia sudah begitu rusak sehingga ia tidak akan pernah datang kepada Allah kecuali bila Roh Kudus mengubah hatinya.
Ada saat Allah memberkati seseorang dengan begitu banyak berkat di dunia sehingga kita menggap bahwa bila orang itu mempunyai setitik saja rasa terimakasih, ia akan datang kepada Allah, sumber dari dari segala berkat yang telah diterimanya. Tetapi pada kenyataannya, ada orang-orang yang tak pernah hidup kekurangan dan memiliki kesehata prima, menjadi tak acuh serta keras hati terhadap Allah dengan semakin banyaknya berkat yang mereka terima. Itu karena, Roh Kudus tidak bekerja di dalam hidup mereka.
Bahkan ada orang-orang yang sudah melihat mujizat-mujizat Allah tetapi tidak menjadi percaya, karena Roh Kudus tidak ada dalam hidup mereka. Ini terjadi ketika orang-orang Farisi melihat Anak Allah mencelikkan mata orang buta, tetapi kemudian mereka menyebut Dia Beelzebul (Matius 12:24).
Atau seseorang dapat saja mendengar khotbah mengenai Hari Penghakiman tetapi mentertawakan dan mengolok-olok pengkhotbahnya, seperti yang terjadi pada masa Nuh.
Karena itu kita sungguh patut bersyukur kepada Allah untuk anugerahNya yang tidak dapat ditolak. Tanpa anugerah ini manusia tidak akan dapat diselamatkan. Allah memberikan anugerahNya yang tidak dapat ditolak, yang mengatasi dan mangalahkan kerusakan total orang berdosa, melahirkan kembali orang tersebut dan membuatnya menjadi percaya.
Hal ini dialami oleh Paulus. Ia dulu begitu membenci Allah sehingga ia selalu berusaha memasukkan orang-orang yang percaya kepada Kristus ke dalam penjara. Tetapi dalam perjalanan menuju Damsyik untuk melaksanakan misinya yang penuh kebencian itu, Allah datang kepadanya dengan cara yang tidak dapat ditolak. Paulus benar-benar ditaklukkan di dalam peristiwa itu. Ia tidak dapat berbuat lain kecuali percaya kepada Kristus. Ini adalah anugerah yang tidak dapat ditolak. (baca juga Kisah Para Rasul 16:14).
Tanpa sedikitpun mengingkari kebenaran dari anugerah yang tidak dapat ditolak, kita juga perlu mengetahui bahwa Alkitab tidak menghendaki kita berpikir dengan alur yang tidak alkitabiha, lalu berkata “ Saya akan menunggu Roh Kudus menggerakkan saya, baru saya percaya”. Alkitab tidak mengajarkan demikian. Alkitab memberikan hanya satu perintah “Percayalah kepada Tuhan Yesus”. Bila kita percaya, maka kita dapat mengetahui dari seluruh pengajaran Alkitab bahwa hal itu terjadi karena Allah yang mengerjakan di dalam kita, baik kemauan dan pekerjaan menurut kerelaanNya (Filipi 2:13). Karena itu, bila kita percaya, bersyukurlah kepada Tuhan yang menyebab-kan kita menjadi percaya.