Search This Blog

PENEBUSAN TERBATAS (Limited Atonement)

Posted by David Budiono Labels:

I. POKOK PERMASALAHAN
Bagi siapa Kristus mati? Dosa-dosa siapakah yang sebenarnya ditebus oleh Kristus? Bagi siapakah Kristus turun ke alam maut?
Siapakah yang diperdamaikan Kristus dengan Allah? Siapakah yang digantikan Kristus? Apakah maksud dan tujuan Kristus dalam mengorbankan diriNya dengan mati di salib? Apakah untuk menyelamatkan semua orang ataukah hanya orang-orang yang dipilih Allah? Selama berabad-abad orang-orang Kristen ortodoks menjawab pertanyan-pertanyaan ini dengan dua cara yang berbeda.

Pendapat pertama berpendapat bahwa Kristus mati untuk seluruh dunia, termasuk Esau dan Yudas, juga menebus kaum reprobat (orang-orang yang tidak dipilih atau dilewatkan Allah), yang secara sadar menolak Dia, orang-orang yang menuju ke neraka. Mereka membuat perbedaan antara apa yang Kristus lakukan (Ia mati bagi semua orang) dan apa yang Kristus capai (tidak semua orang diselamatkan). Berarti, Ia ingin menyelamatkan semua orang, tetapi hanya sebagian saja yang diselamatkan. Dengan demikian, sebagian dari darahNya menjadi mubazir; darah itu tertumpah dengan sia-sia. Mereka menyatakan bahwa Allah menawarkan kepada orang berdosa pengampunan berdasarkan kematian Kristus, tetapi orang berdosa yang dihukum itu dapat menolak pengampunan yang ditawarkan Allah. Tetapi orang yang menolak pengampunan – baik pengampunan dari Allah atau dari seorang Presiden – sungguh adalah orang yang sangat bodoh.

Untuk mendukung pendapatnya, mereka menunjukkan pada ayat-ayat dari 1 Yohanes 2:2, “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”; 2 Korintus 5:14, “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang…”; dan Yohanes 4:42, “Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”

Sebaliknya, pendapat kedua menyatakan bahwa Kristus mati hanya bagi orang-orang percaya, yaitu kaum pilihan, hanya bagi orang-orang yang akan diselamatkan secara aktual dan masuk ke sorga. Menurut mereka, Kristus nermaksud dan bertujuan agar penebusanNya melunasi dosa-dosa dari orang-orang yang diberikan oleh Bapa kepadaNya saja (Yohanes 6:37-40). Mereka berpendapat bila Kristus menanggung hukuman dosa semua orang, maka semua orang tentu diselamatkan. Ternyata banyak orang-orang yang masuk neraka. Mereka merujuk kepada ayat-ayat berikut yang menyatakan behwa Kristus mati bukan untuk semua orang, tetapi untuk “umatNya” (Matius 1:21); “domba-dombaNya” (Yohanes 10:15, bandingkan 10:26); “sahabat-sahabatNya” (Yohanes 15:13), “jemaatNya/gerejaNya” (Kisah Para Rasul 20:28); “mempelai wanitaNya” (Efesus 5:25).

Bila mereka menggunakan istilah terbatas, bukan berarti penebusan Kristus terbatas dalam kemampuanNya untuk menyelamatkan manusia, sebaliknya mereka percaya bahwa penebusan Kristus tak terbatas kuasaNya, bahwa Kristus menyelamatkan dengan sempurna dan penebusan Kristus memiliki harga dan nilai yang tidak terbatas. Tetapi terbatas di sini artinya Kristus bertujuan dan sesungguhnya menghapus dosa dari sejumlah orang tertentu – yaitu orang-orang yang dikasihi Allah dengan kasih khusus sejak kekekalan. Terbatas di sini dapat menggunakan istilah “tertentu” atau “khusus”.

II. JAWABAN ALKITAB
Dalam Yohanes 10, Yesus menggunakan ilustrasi gembala dan kawanan dombanya. Ia mengatakan bahwa Ia adalah gembala dan Ia memiliki kawanan domba. Ia mengenal domba-dombaNya dan domba-dombaNya mengenal Dia. Mereka mendengar suaraNya dan mengikutNya dan Ia memberikan kepada mereka hidup yang kekal sehingga mereka tidak akan binasa. Yesus berkata Ia memberikan nyawaNya: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:11). Dalam ayat 15 Ia berkata lagi, “Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu”. Dilanjutkan lagi dalam ayat 26, Ia berkata kepada orang-orang yang tidak percaya kepadaNya bahwa mereka tidak termasuk domba-dombaNya. “Tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-dombaKu”, kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya itu. Dengan kata lain, mereka tidak termasuk dalam kawanan dombaNya, yang baginya Yesus akan memberikan nyawaNya, seperti yang telah Ia katakan sebelumnya. Inilah penebusan terbatas.

Dalam Efesus 5:25-27, Paulus menasihatkan para suami dalam jemaat Efesus untuk mengasihi istri-istri mereka “sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya.” Bagi gerejalah Kristus menyerahkan diriNya. Selain itu “untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya”. Ada kesatuan yang tak terpisahkan antara kematian Kristus bagi gerejaNya dan pengudusan serta penyucianNya atas gereja. Orang-orang yang baginya Kristus telah mati juga Ia kuduskan dan sucikan. Karena dunia ini tidak dikuduskan dan disucikan.

A. Pemilihan Allah Bapa
Alkitab berkali-kali menyatakan bahwa Allah tidak mengasihi semua orang dengan kasih yang sama. “Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi” (Amsal 3:2); “Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula” (Roma 8:29); “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau” (Roma 9:13). Pernyataan “dikasihi Allah” tidaklah ditujukan bagi seluruh dunia, tetapi hanya bagi orang-orang kudus di Roma (Roma 1:70; Kolose (Kolose 3:12); Tesalonika (1 Tesalonika 1:4; 2 Tesalonika 2:13) dan bagi orang-orang Kristen penerima surat Yudas (ayat 1).

Karena Allah telah mengasihi orang-orang tertentu dan bukannya semua orang, karena Ia secara berdaulat dan pasti telah menentukan supaya orang-orang ini diselamatkan, maka Ia mengutus AnankNya untuk mati bagi mereka, untuk menyelamatkan mereka, dan bukan seluruh dunia.

Kerena begitu besar kasih Allah akan dunia kaum pilihan yang berdosa ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya dunia tersebut bisa diselamatkan melaluiNya (Yohanes 3:16-17). Di sini kata “dunia” tidak berarti setiap orang, kaum pilihan dan kaum reprobat; yang dimaksudkan dengan “dunia” di sini adalah orang-orang dari seluruh suku dan bangsa.

Karena Bapa telah memberikan kepada Yesus sejumlah orang yang diselamatkan, maka Yesus datang ke dunia untuk mengorbankan diriNya bagi mereka (Yohanes 6:37-40). Yesus mempunyai tujuan yang tertentu dan pasti, yang selaras dengan tujuan Bapa. Yesus menyatakan bahwa tujuanNya bukan untuk mati bagi setiap orang di dunia, tetapi supaya “semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu” (ayat 37). Tujuan Yesus turun dari sorga (ayat 38), serta kehendak Allah bukanlah supaya senua orang diselamatkan, tetapi supaya dari semua yang diberikan Bapa kepada Yesus, jangan ada yang hilang (ayat 39).

1 Yohanes 4:10, “Allah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita”, istilah “kita” tidak berarti dunia, melainkan orang-orang yang dosa-dosanya telah diampuni (1 Yohanes 2:12), yang telah mengalahkan yang jahat (1 Yohanes 2:13), yang menjadi anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1-2). Dengan kata lain, Kristus mati hanya bagi Anak-anak Allah, orang-orang yang dikasihi Allah dengan kasih yang khusus.

Roma 8:28-33, mungkin merupakan ayat yang paling jelan menunjukkan hubungan erat dan niscaya antara pemilihan terbatas dan penebusan terbatas. Ayat 28, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatang kebaikan, bukan bagi seluruh dunia, tetapi bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Ayat 29-30, janji-janji Allah hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang dipilihNya dari semula, yang ditentukanNya dari semula dan yang dibenarkanNya serta dimuliakanNya. Ayat 32, Ia, yang tidak menyayangkan AnankNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? “Kita semua” di sini dimaksudkan untuk siapa Kristus mati, yaitu untuk umat Allah yang disebut Paulus pada ayat-ayat sebelumnya. Ayat 33, “Siapakah yang menggugat orang-orang pilihan Allah?” Maksudnya tidak ada yang menggugat orang-orang pilihan Allah karena Kristus telah mati bagi mereka.

Syukur kepada Allah Bapa atas kasihNya yang kekal, yang telah memilih kita, dan kepada Alah Anak yang telah mati untuk menebus kita. Alkitab mengajarkan bahwa tujuan dari predestinasi yang ditetapkan Allah Bapa dan penebusan yang dilakukan Allah Anak adalah satu, yaitu untuk keselamatan orang-orang pilihan Allah. Dengan kata lain, penebusan terbatas didasarkan pada pemilihan tanpa syarat.

B. Pemilihan Allah Anak
Untuk menjawab pertanyaan: “Bagi siapa Kristus mati?”, Alkitab menjelaskan tentang kematian Kristus sedikitnya dengan empat cara yang berbeda.

1. Ia mempersembahkan diriNya sebagai korban penghapusan dosa-dosa sebagai ganti
kita (Ibrani 9-10)
2. Ia menjadi pendamaian bagi kita dengan memuaskan murka Allah yang adil (Roma
3:25; Ibrani 2:17; 1 Yohanes 2:2; 4:10)
3. Ia memperdamaikan umatNya dengan Allah – maksudnya Ia melenyapkan perseteruan
antara mereka dan Allah (Roma 5:10; 2 Korintus 5:20; dll)
4. Ia menebus mereka dari kutuk hukum Taurat (Galatia 3:13)

Bila Kristus memperdamaikan Esau dengan Allah, bila Ia menjadi kutuk demi Yudas, bila Ia menanggung serita neraka bagi semua orang – dengan kata lain, bila Ia mati bagi semua orang – maka tak akan ada seorangpun yang akan terhilang. Semuanya ditebus dan diperdamaikanNya dengan Allah. Tetapi pernyataan ini bertentangan dengan Alkitab. Karena bila demikian, setiap orang pasti diselamatkan, sedangkan pada kenyataannya, tidak semua orang diselamatkan. Seseorang harus membayar hutang dosa yang dibuat manusia : entah manusia itu sendiri yang membayarnya atau Kristus yang membayarnya bagi manusia.

C. Berdiamnya Roh Kudus di dalam orang percaya
2 Korintus 5:14-15, “Kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” Sekilas tampaknya mendukung konsep mengenai penebusan yang bersifat universal, tetapi pada kenyataannya sangat berbeda.

“Satu orang sudah mati untuk semua orang maka mereka semua sudah mati”, terdapat hubungan yang tak terpisahkan antara “kematian Kristus” dan “kematian semua orang”. Klausa “semua orang sudah mati” tidak mungkin merujuk kepada kematian alamiah dari semua orang, karena kematian Kristus bukan penyebab dari kematian fisik manusia. Melainkan menunjuk kepada kematian secara rohani dari orang-orang percaya (baca Roma 6, di mana Paulus menuliskan bahwa orang-orang percaya telah dibabtiskan ke dalam, atau disatukan dengan, kematian Kristus). Jadi, jelas bahwa semua orang di sini berarti semua orang percaya, bukan semua manusia, kaum reprobat dan kaum pilihan, karena kaum reprobat tidak pernah mati terhadap dosa. Lebih lanjut Paulus menulis bahwa bila orang-orang percaya telah mati terhadap dosa, mereka akan dihidupkan dalam Kristus, kemudian Paulus menyatakan bahwa kasih Kristus kepada orang-orang percaya seharusnya mendorong mereka untuk hidup saleh, bagi “Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Ada kesatuan dalam karya ketiga Pribadi Allah Trinitas: antara pemilihan oleh Allah Bapa, penebusan oleh Allah Anak, dan berdiamnya Allah Roh Kudus dalam orang percaya. Karena Allah Bapa mengasihi orang-orang tertentu sejak semula (Roma 8:29), Ia mengutus AnakNya untuk mati bagi mereka. Karena kasihNya, Allah Anak tidak menghilangkan seorangpun yang diberikan Bapa kepadaNya (Yohanes 6:39), melainkan Ia bersedia menjadi kutuk demi domba-dombaNya, umatNya, gerejaNya, mempelai perempuanNya. Ia secara aktual menyelamatkan mereka, menebus mereka dan memperdamaikan mereka dengan Allah Bapa. Kemudian Allah Roh Kudus datang kepada orang-orang yang telah dipilih oleh Allah Bapa dan yang baginya Allah Anak telah mati dan Ia membuat mereka mati terhadap dosa serta membangkitkan mereka secara rohani, yang kita kenal dengan “dilahirkan kembali”. Tujuan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus selaras, dan Mereka bekerja dengan satu tujuan: keselamatan orang-orang yang dikasihi Allah Bapa dengan kasih yang khusus.